Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Monster, kembali kan kucing ku!

 Sudah saatnya kucing bemo makan. Namun, dimana dia? Sejak pagi dia belum lihat.pus! Pus!  Hei, itu si pus. sedang apa dia? " Pus... sini!" Oh! si pus digendong oleh.... Monster! "Hei.... Monster! Jangan bawa si pus!"  "Kamu pikir ku takut? Ku lari cepat dari mu, Monster!" Beno seru. Lho- lho kok Monster jadi besar?  " ....apa yg buat Monster jadi besar?" Beno tak habis pikir. GROAARR! MEONG! MEONG!"Jangan takut,pus ku akan selamatkan mu!" Beno terus ngejar. " Aduh!"  Oh , jadi sampah yang membuat Monster jadi besar  Beno segera mengambil sampah sebelum Monster mengambil ya. Plung masuk ke tong sampah. Haha... Tak ada lagi yang bisa membuatu besar Monster. Beno berhasil membuat Monster jadi kecil. Akhirnya Beno berseru lega. Pus berhasil bebas dari si monster. Pasti pus lapar. Uh bau ya gara gara monster, tugas Beno tambah.sebelum diberi makan,pus harus di mandi kan.

Aku Kartini Wikan satriati

 Di negeri ku , ada anak perempuan yg tidak sekolah. Sekolah hanya untuk laki-laki atau bangsawan . Untungnya ayah ku bupati. Aku bisa bersekolah. Aku senang sekolah. Aku punya banyak teman. Aku ingin selalu sekolah, bahkan teman sebaya ku berhenti. Sampai suatu hari...., ayah ku bilang,"sekolah mu cukup, Kartini. Anak perempuan tidak perlu sekolah tinggi." Aku tidak boleh nyerah. Aku ingin belajar! Aku bisa. Dari bacaan buku , ku ciptakan pola sulaman baru. Dari membaca buku, ku ciptakan resep masakan lain. Teman ku jadi ingin belajar bersama. Sama seperti ku Meraka bersemangat untuk belajar. Namun 1 per 1 mereka tidak boleh diizinkan lagi. Adat haruskan tinggal di rumah. Sampai kegelisahan ku pada teman ku di negeri seberang. Mereka terus menyemangati ku . Ku tidak boleh nyerah.ku ingin terus berbagi. Ku tau !ku bisa membantu perempuan - perempuan di negeri ku . Jika mereka tidak dapat datang ke sini, tulisan ku yg akan mendatangi mereka! Tulisan itu melintas tembok penghal...